Kesimpulan Rolling Stone Chat bersama Mike Shinoda and Mike Einziger
Berita Lain di www.lpfisite.com - Linkin Park Fans Indonesia
Tadi malam, dijadwalkan Mike Shinoda dan Mike Einziger (Incubus) untuk chat bersama para fans mereka di Rollingstone.com. Walaupun sempat mundur beberapa menit, namun chat yang dihadiri oleh 900+ fans cukup seru. Berkali-kali kedua Mike tersebut bilang "awesome" atau "it's really fast". Untuk yang tidak sempat ikut bergabung, berikut kesimpulannya.
sumber : LPA
- Mike Shinoda siaran dari rumahnya, sedangkan Mike Einziger siaran dari studio.
- Lagu Linkin Park favorit Mike Einziger adalah Wretches and Kings. sedangkan lagu Incubus favorit Mike Shinoda adalah Megalomaniac.
- Mike telah membangun perpustakaan musik sejak dia berumur 16 tahun dan bagian dari drum untuk lagu Wretches and Kings berasal dari Roland TR-808.
- Mike Shinoda bercerita ketika album Incubus "Fungus Amongus" diputar di rumah temannya.
- Eingziger bercerita tentang bagaimana proses menyelesaikan album menggunakan demo sejak kurang lebih 1993.
- Pada tahun 1993, Mike membuat demo rap pada sebuah kaset four-track.
- Incubus bekerja bersama Paul Pontius, seorang A&R rep untuk label Immortal.
- Shinoda mengutip cerita yang melibatkan Paul ketika mereka mengirimkan 4 demo track kepada Paul dan dia segera memanggil Linkin Park kembali. Dia kemudian bertanya kepada Mike Shinoda dan Mark Wakefield dimana mereka merekam albumnya, dan ketika mereka menjawab di rumah, Paul kaget dan mendesak mereka untuk membuat sebuah band. Mike bilang kalau itu benar-benar ide yang mendorong untuk membuat band Linkin Park.
- Einziger menyukai A Thousand Suns.
- Shinoda bercerita tentang Living Things dan bagaimana mereka ingin bereksperimen dan mendapatkan lebih baik dari apa yang mereka lakukan.
- Referensi Anchorman. Tetap berkelas! Bersumber dari kumisnya Einziger.
- Mereka membicarakan tentang video game Halo. Incubus rupanya cukup bagus, namun kedua band tersebut belum memainkannya.
- Linkin Park akan memainkan 1-2 lagu dari album baru ketika Summer European Tour. Bagaimanapun mereka akan memainkan dari rekaman yang bagus pada US tour.
- Fort Minor tidaklah mati. Ini hanya karena Mike sedang fokus pada yang lain sekarang.
- Shinoda memfokuskan energi Fort Minor-nya pada Linkin Park. Mengutip Wretches and Kings dan Living Things.
- Living Things sedikit lebih banyak rap-centric. jadi, jika kamu suka Fort Minor, kamu mungkin akan menyukai Living Things.
- Joe Hahn itu seperti narcoleptic dan terus-menerus tertidur. Pada saat apapaun. Dia akan tertidur ketika meeting pada hari senin dimana band sedang mendiskusikan proses perekaman album baru.
- Mike Shinoda belum ada rencana art shows.
- Mike Shinoda menaruh semua perhatiannya kepada Living Things dan mereka terus-menerus bekerja untuk merilisnya.
- "Mike is so sexy"
- Mike Shinoda menyukai dubstep namun tidak mempelajari terlalu dalam. Mike menyukai Skrillex, Datsik, HavocNDeed dan Nero.
- Ketika menulis Living Things pada beberapa awal bulan, manajemen mencoba membantu dengan memberi saran electronic producers, beat-makers, dan Mike merasakan bahwa kelompok hip-hop dan kolaborasi artis-artis dapat memberi keuntungan dari situ, dimana Linkin Park bekerja lebih baik untuk membuat musik mereka dan kemudian berfikir beberapa detik pada menginput dan me-remix lagu-lagu dari situ. Mike tidak ingin merasakan kalau mereka terjun ke "electronic-bandwagon" dan tidak ingin memainkannya.
- Mengharapkan electronic, industrial, dubstep dan hip-hop remix inisiatif dari Living Thing preorder "once a month" remix. Mereka akan mengerjakan hingga mereka remix-nya habis, mungkin awal tahun depan.
- Mike Shinoda bercandai Mike Einziger harus membuat remix metal satu dari lagu-lagu mereka.
- Try The Ketchup Motherfucker! Mike bercerita tentang LPA t-shirt "Try The Ketchup" dan bagaimana itu menjadi meme di LP Community.
- Mike sempat bercerita tentang pengalaman konsernya:
- Cerita pertama. Mike Shinoda bercerita tentang kecelakaan di panggung. Mereka memutar setlistnya dan merubah saat mereka pergi, mereka biasanya di awal ketika perubahan, dia bilang tentang salah satu show dimana mereka menutup part awal pada set dengan One Step Closer, sebelumnya lagu tersebut adalah In The End. Mike dengan fans di barikade di beberapa lagu selanjutnya, mencoba untuk menambahkan energi. Mike melihat kebelakang dan bandnya telah "fuckin gone!" (hilang!). Itu merupakan sebenearnya saat untuk encore dan Mike berjalan sendirinya setelah "hyping up" sekumpulan fans dan seluruh band mentertawainya. Dia merasa sangat malu.
- Cerita kedua. Miker pergi ke sebuah bar di Jepang yang berlokasi di sebuah gang jalan, masuk ke dalam. dia menemukan beberapa beer kecil. Mike sedikit mabuk dan pingsan karena dia kehilangan kendali berapa banyak beer yang dia minum. Mike bangun dan Dave atau Joe seperti bilang. "we have to go" (kami mau pergi), orang-orang keluar dari bar tapi Mike menyadari kalau dia sebenarnya sendirian. Dia duduk di trotoar dan menunggu dan menunggu, hal selanjutnya dia tau dia telah dibangunkan pemilik bar dan itu jam 5 pagi! Mike menghabiskan tidur semalaman di gang! teman-teman bandnya sebenarnya meninggalkan dia disitu karena trotoarnya agak tinggi sehingga menyembunyikan Mike dari pandangan dan teman-teman bandnya mengira dia sudah naik taksi.
- Phoenix adalah yang terbaik pada menghancurkan gitar-gitar, dilain sisi, Brad sangat hati-hati terhadap itu. Dia mengutip sebuah contoh dimana Brad mencoba menghancurkan sebuah gitar disebuah show namun gagal, lalu Chester mengoyaknya dari tangannya dan melemparkannya.
- Mike bercerita tentang Dave Grohl berkata dia tidak menyukai band dan live show mereka, berkata mereka memiliki konsepsi yang salah tentang memainkan backing tracks dan vokal tracks pada live show-nya dimana Mike berkata bahwa itu omong kosong.
- Mike juga memperbaiki rumor tentang Chester melakukan operasi suara. Itu tidak benar.
- Chat berakhir. Mike harus pergi karena seorang temannya menunggunya diluar.
sumber : LPA
Kesimpulan Rolling Stone Chat bersama Mike Shinoda and Mike Einziger
Reviewed by Adelia
on
8:51:00 AM
Rating:
Tidak ada komentar: